Sabtu, 02 Januari 2010

Cacar Air, Varisella atau Chiken Pox

Penyakit yang disebabkan virus varisella zoster. Penyakit cacar air terjadi karena virus masuk ke tubuh melalui selaput lendir saluran napas bagian atas (hidung, mulut, dan tenggorokan). Penularan utama penyakit ini, yaitu melalui udara atau titik-titik ludah. Setelah masuk ke tubuh, virus akan tumbuh dan memperbanyak diri, lalu menyebar melalui darah dan getah bening. Masa inkubasi atau mulai masuknya virus ke tubuh hingga timbul gejala, rata-rata membutuhkan waktu sekitar 14-17 hari.


Penyakit ini menular sejak beberapa hari sebelum timbulnya bercak – bercak pada kulit hingga beberapa hari setelah semua bercak – bercak berair itu mengering. Sebelum timbul ruam pada kulit, umumnya penderita terlebih dahulu mengalami gejala penyerta,seperti demam,nyeri kepala, sendi, otot, tenggorokan, nafsu makan selanjutnya muncul bercak kemerahan di kulit yang berkembang menjadi papul, selanjutnya menjadi bentol – bentol berisi cairan yang mengering beberapa hari kemudian. Terlihat pada wajah, tubuh dan kulit kepala. Ujung – ujung anggota badan hanya sedikit terkena. Diagnosis cacar air didasarkan hanya dengan gambaran klinis.


Pengobatan hanya bersifat suportif, dengan kata lain hanya mengurangi gejala yang muncul misalnya demam dan gatal. Biasanya diberikan parasetamol untuk demamnya dan antihistamin misalnya CTM untuk mengurangi gatalnya. Bedak salicyl dapat diberikan untuk mengurangi gatal. Obat anti virus hanya efektif memperpendek perjalanan penyakit jika diberikan 24 jam pertama sejak muncul bercak di kulit. Acyclovir merupakan obat antivirus yang sering dipakai. Aman dipakai pada ibu hamil, menyusui dan anak – anak.

Tidak ada pantangan makanan, penderita dianjurkan untuk makan tinggi kalori dan protein. Dianjurkan untuk mandi untuk mengurangi rasa gatal dan menjaga kebersihan kulit untuk menghindari infeksi.Rata – rata bercak mulai mengering setelah tujuh hari. Karena penularan melalui udara, hampir 100% orang yang tinggal serumah akan ketularan kecuali yang sudah pernah kena atau sudah di vaksinasi karena sudah memiliki kekebalan.

Demam Berdarah pada Balita

Waspada Demam Berdarah

Dari data Centers for Disease Control and Prevention, gejala demam berdarah kini tak lagi selalu ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah. Demam tinggi selama 2-7 hari juga bukan satu-satunya gejala. Jadi, Anda harus lebih waspada dan kenali gejala lainnya.
Gejala:

* Tubuh mengigil, nyeri kepala, nyeri punggung atau nyeri saat menggerakkan bola mata.
* Nyeri pada tungkai dan persendian.
* Bola mata atau wajah balita kemerahan.
* Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombosit turun (kurang dari 10.000) dan kenaikan kekentalan darah (hematokrit meningkat 20% lebih tinggi dari normal).

Penyebab: Virus dengue sehingga disebut demam berdarah dengue (DBD). Virus ini terdiri dari empat jenis (strain), yaitu dengue tipe 1,2,3, dan 4. Virus ini dapat menginfeksi manusia lewat nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus. Nyamuk berkaki belang-belang putih-hitam ini mengigit orang di siang hari.
Penanganan:

* Pantau perkembangan penyakit balita di rumah dan kontrol ke dokter. Pastikan anak minum banyak cairan dan dipantau suhunya setiap hari.
* Bawa anak kembali ke dokter setelah demam berlangsung 3 hari dan lakukan pemeriksaan hemoglobin, trombosit dan hematokrit setiap hari berikutnya yaitu selama kurang lebih 4 hari.
* Bila hasil laboraturium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit atau peningkatan hematrokit, anak harus dirawat di rumah sakit.

Pencegahan:

* Hindari adanya air tergenang di rumah. Bak mandi dikuras, dan bila ada gentong berisi air sebaiknya ditutup.
* Pelihara ikan di kolam, karena ikan memakan jentik-jentik nyamuk.
* Bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menjaga kesehatan lingkungan sekolah, termasuk jangan ada air tergenang di sekolah. Jika perlu, melakukan tindakan pengasapan.
* Menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.
* Sebelum ke sekolah, oleskan minyak talon atau minyak sereh ke tubuh anak saat sedang ada wabah DBD.